Senin, 20 September 2010

Ingat, exegesa Alkitab dan terus kembangkan sulapmu!

Sekali lagi saya ingatkan, jika ingin memakai sulap dalam pelayanan, ingatkan bahwa sulap Injil bukanlah sihir, jangan membuat istilah-istilah sihir karena akan membuat orang lain berpikir bahwa kita memakai sihir. Istilah-istilah sihir hanya membuat orang lain salah persepsi. Pakailah simbol dan istilah Kristen.

Sulap erat kaitannya dengan ilustrasi yang menghibur maka sulap dapat dipakai dalam pelayanan penginjilan. Tujuan utama kita bukan sekedar menghibur tetapi menyampaikan firman Tuhan. Sebagaimana seorang pengkhotbah yang menyusun khotbahnya, maka seorang pesulap Injil harus menyusun permainan sulapnya secara sistematis dan sesuai dengan gambaran atau ilustrasi yang akan kita berikan. Jika bermain sulap pada acara yang padat, mainkan hanya satu trik sulap yang sesuai dengan situasi dan berikan aplikasi yang menarik bagiaudience.

Kutiplah ayat Alkitab dengan cara exegesa (tarik arti sebenarnya dari konterks yang ada) lalu beri ilustrasi dan aplikasinya. Memaksakan konsep pikiran kita akan membuat orang yang kita ajar mendapat pengajaran yang keliru. Oleh sebab itu lakukan Hermeneutik secara benar lalu cari trik sulap yang tepat untuk ilustrasinya.

Sulap Injil tidak lepas dari campur tangan Roh Kudus yang mengetahui hati manusia secara pribadi. Ia menghibur, memberi kekuatan, menegur dan meng-insafkan manusia akan dosa.

Sulap tidak hanya sampai disini. Sama seperti teknologi yang terus berkembang, sulap-sulap lama akan dibongkar rahasianya dan akan bermunculan trik-trik sulap baru. Oleh sebab itu tetaplah pelajari sulap dari teknik dasar sampai pada sulap-sulap modern. Dengan demikian kreatifitas dalam mengajar melalui sulap akan terus berkembang dan kita mempunyai banyak bahan untuk ilustrasi Injil.




Life is Magic


Tidak ada komentar:

Posting Komentar