Minggu, 29 April 2012

Apa yang dikatakan Alkitab mengenai magic?


Ada perbedaan besar antara Magic (=sihir) yang di tulis di Alkitab dengan Magic (=sulap/ilusi) jaman sekarang yang merupakan sebuah pertunjukan hiburan. Para magician di Alkitab merupakan sekumpulan orang-orang yang mempertunjukkan kuasa ajaib dari setan. Sebagian dari mereka memakai sulap dengan berpura-pura mempunyai kuasa untuk membuka rahasia, meramalkan nasib dan memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.
Westcar Papyrus

Orang Mesir kuno menyembah banyak dewa. Mereka percaya bahwa dewa-dewa mereka dapat memberi kekuatan melalui berbagai ritual yang dilakukan pendeta tingginya. Kita juga bisa tahu bahwa mereka memakai trik sulap untuk mengartikan mimpi Firaun (Kejadian 41). Namun tidak satupun dari mereka yang dapat mengartikan mimpi Firaun. Akhrirnya Jusuflah yang dikirim menghadap Firaun untuk mengartikan arti mimpinya dengan benar, bukan dengan trik sulap tetapi dengan kata dan hikmat yang diberikan Allah pada Yusuf.

Djedi the Magician
Kitab Keluaran menurut bahasa Inggris (NIV) Exodus 8:7 ,"But the magicians did the same things by their secret arts; they also made frogs come up on the land of Egypt". Ayat itu menunjukkan bagaimana usaha magician di Mesir (Yanes dan Yambres - II Timotius 3:8) yang meniru kuasa Allah. Mereka memakai trik sulap sebagai penghinaan terhadap kuasa Allah. Bukannya perlawanan tetapi yang terjadi adalah kekalahan dahysat yang mereka dapat.

Kalimat "secret art" dalam ayat NIV itu sendiri menunjukkan bahwa mereka memakai trik sulap. Ini terbukti dari kisah Djedi the Magician dalam papirus Westcar. manuskrip itu menuliskan tentang pesulap dari Mesir. Memang sihir dan sulap memainkan peranan utama dalam agama Mesir kuno. Dari beberapa dokumen kuno tercatat bahwa aktivitas para magician saat itu adalah "menyihir" ular kobra Mesir. Ini bukanlah sebuah kekuatan ajaib melainkan merupakan trik sulap belaka. Tapi apakah ada kemungkinan Yanes dan Yambres memakai kuasa setan? Yah, mungkin, sebab jika tidak, mereka hanya memakai optikal ilusi, kecepatan tangan atau berbagaimacam manipulasi untuk menaklukan ular. Apapun itu, keahlian mereka telah berhasil menipu dan membodohi Firaun dan para pelayannya.

Di jaman sekarang, para magician yang kita lihat tidak lebih daripada seorang penghibur. Tidak ada yang salah dengan menghibur orang lain bukan? Tidak ada satupun pesulap sejati di dunia ini yang benar-benar memakai sihir dalam pertunjukannya, jika ada, itu berarti mereka bukan pesulap sejai melainkan penyihir sejati. Ingat: sulap bukan sihir dan sihir bukan sulap...

Magicians are not a sorceress!
Trick are not witchcraft!

Minggu, 05 Februari 2012

The Great Magician


Hmm... Lama juga gak sempet update. Untuk para pengunjung blogku, mohon dimaafkan. Akhir-akhir ini memang lagi sibuk dengan show dan ngajar. Bari show di hotel, gereja, rumah, ampe ngajar di sekolah. Life must go on...Btw, aku barusan aja nonton film The Great Magician. Film ini menghibur dan menginsipirasiku.

The Great Magician berkisahkan seputar kondisi China di tahun 1916. Jenderal Yuan Shi-kai baru saja meninggal dunia dan pihak Jepang mulai mengincar negara China untuk diinvasi. Film ini menunjukkan bagaimana penonton saat itu sangat terkesima dengan gambar bergerak monochrome saat itu. Tipu daya politik yang digunakan untuk menipu massa di Cina pada saat itu disatukan dengan silat dan sulap.

 

Seorang ahli sulap yang penuh misterius bernama Zhang Xian menjadi perhatian seorang tuan tanah setempat bernama Lei Daniu. Lei berharap bisa menggunakan keterampilan Zhang untuk menarik perhatian Liu Yin.
Liu Yin adalah seorang wanita yang ingin dijadikan sebagai istri ketujuh Lei Daniu. Tanpa diketahui lei, ternyata Zhang adalah tunangan Liu yang memang tengah menanti-nanti pertolongan Zhang untuk menyelamatkannya.

Demi menyelamatkan Liu Yin, Zhang dan Lei bersatu. Bekerja sama melawan para tentara Jepang. Klimaksnya seperti yang selalu si suguhkan film yang berkaitan dengan sulap. Film ini menampilkan kisah akhir yang mengejutkan. Bagaikan akhir dari prestige dari seorang pesulap namun tanpa visual efek canggih.


Film The Great Magician mengingatkanku pada film The Prestige dari Christopher Nolan. Film ini disutradarai Derek Yee yang sekaligus juga penulis naskahnya. Film yang didistribusikan Emperor Motion Pictures ini dibintangi Tony Leung (Zhang Xian), Lau Ching-wan (Lei Daniu), Zhou Xun (Liu Yin), Yan Ni, Paul Chun dan Alex Fong.

Trik-trik yang dimainkan Tony Leung di film ini adalah berjenis classic magic dengan setting panggung indoor. Lihat saja kotak peralatan sulapnya semua berisi gimmick wajib para pesulap seperti vanishing cane, thumb tip, fire ball, stiff rope, multiplying ball bahkan hingga kartu Bicycle Bee juga ada.




Sebagai seorang magician, filim ini layak di tonton para pecinta sulap di dunia. sangat menginspirasiku. Contohnya ketika Tony Leung memainkan fire ball dengan sempurna, ia mengkombinasikannya dengan cara yang sama dengan Brass Cubio trick dan yang paling mengenankan adalah fire ball yang dimainkan dengan cara yang sama dengan dancing silk.

Udah atau belum nonton?