Rabu, 22 Juli 2015

Deddy Corbuzier (Katanya) Berhenti Jadi Pesulap


Dedy bukan Gospel Magician, bahkan dia tidak pernah terlihat berterus terang mengenai kepercayaannya. Hidupnya hanya seputar magic...

Namun diusianya yang sedikit lebih muda dari saya, ternyata ia telah jenuh dengan stigma yang ada. Sekarang, ia menyatakan diri untuk mudur dari dunia sulap. Katanya,"Menjadi seorang pesulap sama sekali tidak mudah. Profesi itu membutuhkan konsentrasi dan dedikasi. Saya harus berlatih, setiap hari. Bahkan, terkadang saya sampai berlatih seharian hanya demi satu trik. Semua ini sangat memakan waktu karena semua detailnya harus diperhitungkan.
Di umur saya sekarang, saya memilih untuk menghabiskan waktu bersama putra saya. Dia adalah keajaiban yang sesungguhnya, dia jugalah yang berhak akan waktu saya, lebih dari karya-karya saya, dan saya mencintai dirinya lebih dari apapun," Minggu (19/7/2015).

Benarkah Deddy benar-benar melepas sulapnya? Tidak! Deddy, meski kini tak lagi menjadi seorang pesulap, sulap masih akan tetap menjadi bagian dari dirinya. Namun kedepannya, ia hanya akan melakukan itu untuk bersenang-senang saja, bukan sebagai karir.

Saya sendiri, sulap sejak lama bukan menjadi karir saya, tetapi saya melakukannya lebih dari hanya bersenang-senang. Saya melakukannya untuk Tuhan.

Apakah Deddy masih ingat dan percaya Tuhan?

Ini masih bercerita tentang hipnotis.

Ini masih bercerita tentang sulap, dan hipnotis menurut pak Erich.




Kata sulap, hipnotis, black magic sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Di sebuah TV swasta juga terdapat acara hiburan yang mencari seorang master magician. Pada bagian ini, kami akan mengulas banyak hal tentang sulap, hipnotis, black magic, serta acara tersebut lewat seorang Bpk. Erich Unarto yang dahulu pernah berprofesi sebagai pesulap (magician) dan juru hipnotis yang sekarang ini sudah bertobat.

Perkenalan terhadap dunia sulap dimulai sejak beliau duduk di bangku SMA. Erich belajar dari buku-buku sulap, korespondensi dengan sumber dari luar negeri, serta berguru pada guru sulap di kota Bandung. Keahlian sulapnya membuatnya menerima panggilan sulap untuk acara-acara tertentu di Jakarta. Seorang Erich muda selalu memperdalam ilmu sulapnya, hingga suatu saat dia diajak ke dukun di Bandung, singkat cerita dukun tersebut mengangkat Erich muda sebagai muridnya. Dari dukun tersebut Erich belajar black magic (saat itu disebut white magic karena ia belum mengerti). Banyak ilmu yang dipelajari dari dukun ini, antara lain ilmu pelet, ilmu menundukkan orang. Ilmu yang dipelajari belum dalam tingkat tinggi, namun kuasanya sudah dapat dirasakan. Hal yang paling menarik adalah ketika ilmu tersebut ditujukan kepada seorang dosen killer saat beliau kuliah di FEUI. Ketika sang dosen sudah terserang ilmu yang dilancarkan oleh Erich, maka dosen itu menjadi bersikap ramah kepadanya. Juga saat Erich muda akan dikeroyok oleh beberapa teman kampusnya, selesai membaca mantra-mantra, orang-orang tersebut lalu menjadi tunduk kepada Erich. Erich muda juga belajar hipnotis dari Ketua Himpunan Seniman Sulap Indonesia yang berada di Jakarta. Di Jakarta juga, Erich belajar ilmu sihir dari seseorang, yaitu ilmu untuk mengendalikan atau memerintah orang lain dengan kekuatan pikiran.

Ketika Erich mempelajari semua ilmu sulap, black magic, sihir, hipnotis, dll., ia memang sudah beragama Kristen, namun Kristen yang hanya sekedar agama. Beliau belum mengenal dan memiliki hubungan yang pribadi dengan Yesus. Hingga suatu kali, Erich yang saat itu duduk di tingkat 3 FEUI, dibawakan sebuah kaset kesaksian Jusuf Roni. Ketika mendengarkan kaset tersebut yang ternyata isinya adalah kesaksian Bapak Jusuf Roni yang dipenjarakan karena menjadi orang Kristen. Ia lalu memutuskan untuk tidak mendengarkannya lagi. Namun ada dorongan yang kuat untuk kembali mendengarkan kaset kesaksian itu. Roh Kudus bekerja saat itu. Selesai mendengarkan kesaksian tersebut, Erich hanya bisa menangis dan berpikir mengapa ada orang yang tadinya tidak percaya Yesus lalu bisa menjadi orang percaya yang begitu kuat imannya kepada Yesus, sementara ia sendiri yang sudah di dalam Yesus, malah tidak percaya kepada Yesus dan telah tersesat begitu jauh karena mempelajari black magic dll. Hal itu sungguh menemplak hati Erich. Momen itulah yang menjadi titik tolak pertobatan beliau.

Waktu berselang, hingga bulan April 1979, di Jakarta diadakan KKR besar yang diadakan oleh Full Gospel Bussiness Men’s Fellowship International di Hotel Mandarin yang dilayani oleh Ev. Mel Tari selama 3 hari. Erich datang di hari kedua. Lawatan Tuhan luar biasa saat itu. Erich merasa bahwa kotbah malam itu hanya ditujukan kepadanya saja, karena yang dibahas saat itu adalah perihal kuasa kegelapan. Erich merasa menjadi seorang terdakwa yang sedang dibongkar habis. Malam hari itu, Erich memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi.
Sejak saat itulah, Tuhan bekerja luar biasa di dalam diri Erich. Beliau mengikuti breakfast meeting setiap hari Selasa pagi di Hotel Indonesia yang diadakan oleh Full Gospel Bussiness Men’s Fellowship Internationa di Jakarta. Ia setia membaca dan mendalami Alkitab, dan kemudian beliau juga dimuridkan secara intensif oleh Moeder Joanna, seorang hamba Tuhan di Jakarta.
Keputusan untuk mengikut Tuhan Yesus harus dibayar mahal. Pak Erich selalu berdoa agar segala kuasa jahat, kutuk yang mengikat dirinya saat masih mendalami black magic dapat dipatahkan di dalam nama Tuhan Yesus. Tantangan dialami pula dari keluarga yang tidak suka dengan keputusannya untuk mengikut Yesus. Namun hal itu tidak menghalangi Erich untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus.

Hobi sulap Erich ternyata masih susah ditinggalkan. Dan Erich merasa lama kelamaan hobinya justru menjadi yang utama dibanding Tuhan Yesus. Akhirnya untuk membuktikan bahwa beliau lebih mengasihi Yesus daripada hobi sulapnya, beliau membakar habis semua alat-alat sulapnya. Berat rasanya karena perlengkapan tersebut sudah dikumpulkan sejak lama, dan harganya pun tidak murah. Namun inilah bukti cinta kasih Erich kepada Tuhan Yesus.

• Pandangan terhadap sulap dan hipnotis.
Menurut beliau, definisi sulap sesungguhnya adalah sebuah trik yang berupa kecepatan tangan, teknik alat, permainan pencahayaan dan warna, yang mampu menipu penglihatan orang yang menyaksikannya. Jenisnya sangat banyak, antara lain sulap kecepatan tangan (sleight of hand atau close up), sulap mental (kekuatan pikiran), sulap koin, sulap kartu, sulap balon, sulap bayang-bayang tangan, sulap ventriloquist (memakai boneka yang seolah-olah bisa bicara).

Pada sulap di TV Swasta Nasional, Pak Erich mengamati bahwa tidak banyak peserta yang memakai trik sulap murni, kalaupun ada selalu saja kalah. Karena yang ditampilkan tidak lebih luar biasa daripada yang “lain”. Hal “lain” di sini mengacu pada pertunjukan sulap yang sudah tidak murni lagi, yaitu mencampur trik sulap dengan black magic. Adanya “kuasa lain” pada pertunjukan sulap inilah yang membuat pertunjukan menjadi lebih menarik. Dan sudah tentu para penonton akan sangat terhibur dengan acara seperti ini.

Segmen hipnotis juga ditampilkan pada acara ini. Pak Erich bercerita sesungguhnya hipnotis ini berhubungan dengan kuasa kegelapan. Saat beliau belajar hipnotis hanya membutuhkan waktu 5 menit. Sesudah itu bisa langsung dipraktekkan dan berhasil. Salah satu alasan Pak Erich mengatakan bahwa hipnotis adalah kuasa kegelapan karena pelajaran hipnotis biasanya diberikan oleh lembaga-lembaga kursus atau perorangan bersama-sama ilmu-ilmu yang aneh lainnya, misalnya ilmu tenaga dalam, rejeki, ilmu membuka cakra-cakra yang pada akhirnya seseorang bisa berhubungan dengan dunia roh lain. Pak Erich menyimpulan, "hipnotis" bukan berasal dari Tuhan tapi dari dunia kegelapan!

Satu hal menarik yang perlu dicermati adalah kebanyakan orang secara tidak sadar sudah menundukkan dan membuka diri terhadap seorang juru hipnotis. Dengan berpakaian serba hitam, ia ingin menampilkan sosok yang berwibawa, disegani dan “lebih” dari orang-orang pada umumnya. Sehingga orang yang melihat sudah beranggapan bahwa dirinya tidak ada apa-apanya dibanding orang itu. Hal inilah yang harus dihindari oleh kita sebagai orang Kristen. Jangan membuka celah dengan merasa lebih rendah oleh karena penampilan luar seseorang yang terlihat aneh atau membawa suasana magis, sehingga akhirnya kita menundukkan diri kepada sang juru hipnotis. Seharusnya kita yakin bahwa kita sudah diberi kuasa untuk mengalahkan Iblis, dan kita memiliki kuasa yang lebih besar dari kuasa apapun juga yang ada di dunia ini.
Beliau berpesan, sebagai umat Tuhan kita harus jeli melihat setiap pertunjukan yang ada. Harus diuji dulu kebenarannya dengan firman Tuhan. Dan kita harus memperlengkapi diri dengan firman Tuhan, agar bisa mengerti apa yang benar dan apa yang tidak benar.
Ada segi positif yang bisa diambil dari sulap ini. Saat ini banyak muncul Brotherhood of Gospel Magician atau pemberita-pemberita Injil yang menggunakan sulapan di dalam menyampaikan firman Tuhan. Guru-guru Sekolah Minggu banyak menggunakan sulapan di dalam penyampaian firman Tuhan kepada anak-anak agar lebih mudah menyerap inti sari dari firman Tuhan tersebut. Wow … kalau yang ini pasti menarik!
Nama : Erich Unarto
TTL : Palembang, 27 Maret 1957
Alamat : Kelapa Gading, Jakarta
Pelayanan : Pemimpin Redaksi Manna Sorgawi
Penulis buku rohani
Distributor Cenderamata Kristiani
Pimpinan Museum Benda-Benda Alkitab Yerushalayim


su
mber

Minggu, 15 Februari 2015

Merlin Award untuk Fr. Saju Mathew

India telah menjadi salah satu negara dengan seni sulap yang cukup maju. Terbukti penghargaan Merlin Award dari International Magicians Society tahun ini didapatkan oleh magician dari India.

Rev. Saju Mathew, seorang  pendeta Gereja  Immanuel Mar Thoma di Houston, Texas, telah terpilih pada tahun 2015 untuk mendapatkan penghargaan bergengsi pesulap dunia, "Merlin Award". Penghargaan ini diberikan oleh International Ma-gicians Society, dan unruk Rev. Saju mendapatkan pengargaan “Best Gospel Magi-cian”.





Penghargaan tersebut akan diberikan pada tanggal 21 Maret 2015 di Houston. Amerika Serikat.
Penghargaan yang diberikan tersebut sangat istimewa, sebab ini merupakan penghargaan unik Ini sekaligus menjadi rekor pertama yang diberikan kepada seorang hamba Tuhan yang memakai Sulap sebagai ilustrasi efektif dalam membagikan Firman Tuhan.

Rev Saju Mathew mengatakan bahwa ia sangat bangga terpilih untuk mendapatkan penghargaan ini. Dia menggunakan sulap untuk menyampaikan cerita Alkitab dan pelajaran moral untuk anak-anak. Tetapi kemudian ia juga mulai menyajikan pertunjukan sulapnya di berbagai tempat.


Sumber:
http://theindianeye.net/fr-saju-mathew-selected-for-merlin-award/ 
http://immanuelmtc.org/rev-roy-a-thomas-profile/
rev. Saju Mathew, vicar of Immanuel Mar Thoma Church in Houston, Texas, has been selected for this year‘s Merlin Award instituted by International Ma-gicians Society for the “Best Gospel Magi-cian” category, it was reported here this week.

Dubbed as the Oscar in the field of mag-ic, the award will be given to him in Hous-ton March 21. This is the first time a clergy member is being considered for the award. Reverend Saju is a native of Chachipunna at Pathanapuram in Kollam district.
- See more at: http://theindianeye.net/fr-saju-mathew-selected-for-merlin-award/#sthash.74F9eMZE.dpuf
rev. Saju Mathew, vicar of Immanuel Mar Thoma Church in Houston, Texas, has been selected for this year‘s Merlin Award instituted by International Ma-gicians Society for the “Best Gospel Magi-cian” category, it was reported here this week.

Dubbed as the Oscar in the field of mag-ic, the award will be given to him in Hous-ton March 21. This is the first time a clergy member is being considered for the award. Reverend Saju is a native of Chachipunna at Pathanapuram in Kollam district.
- See more at: http://theindianeye.net/fr-saju-mathew-selected-for-merlin-award/#sthash.74F9eMZE.dpuf

Rabu, 11 Februari 2015

SUPERMAN: GAMBAR YESUS

Superman adalah putra terakhir dari planet Krypton yang dikirim ke bumi sebelum planet itu musnah. Ia dibesarkan oleh keluarga Kent sebagai Clark Kent sebelum akhirnya ia tau panggilan hidupnya untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Look, up in the sky,
it’s a bird,
it’s a plane,
it’s…SUPERMAN!
Nggak ada superhero sepopuler Superman, sekalipun dia membawa bendera Amrik, tapi figurnya udah dianggap universal. Superman adalah superhero pertama dalam komik yang punya kekuatan super (superhero pertama yang berkostum adalah The Phantom).
ASALNYA PENJAHAT
Awalnya Jerry Siegel (penulis) dan sobatnya, Joe Shuster (ilustrator), pengen banget bikin komik strip buat di koran or majalah. Tahun 1933 terciptalah tokoh Superman dalam majalah bikinan sendiri berjudul The Reign of Superman, tapi karakternya adalah seorang penjahat super berkepala botak. Gara-gara ceritanya nggak heboh, lalu dibikinlah versi keduanya, kali ini Supermannya ada di sisi baik. Sayang, nggak ada satupun penerbit koran dan majalah yang tertarik memuat komikstrip mereka. Beruntung mereka ketemu sama M.C. Gaines yang merekomendasikan mereka pada D.C. Comics yang menganggap komikstrip mereka ‘colorful… different… and full of action’. Akhirnya Superman pertama muncul sebagai buku komik di buklan Juni 1938 (Action Comics #1) dan nge-‘bum’!
Baru pada April 1940 (Action Comics #23), Superman ketemu lawan seimbangnya, Lex Luthor. Lalu ceritanya berkembang ke sandiwara radio, di situlah cerita tentang kryptonite mulai muncul, juga tokoh Jimmy Olsen (temen kerja Clark Kent). Tahun 1941 Superman mulai difilm-kartunkan.
Tahun 1948 berkembang jadi serial film, dan mulai identik dengan Christopher Reeve ketika dia memerankannya sebagai Superman di layar lebar tahun 1978. Komik Superman selalu laku keras. Tercatat dalam sejarah yang menghebohkan adalah ketika penulis komik John Byrnemenerbitkan “The Death of Superman” di Januari 1993, menimbulkan reaksi besar di masyarakat pecinta komik. Untunglah pada Oktober 1993 Superman bangkit kembali dan makin populer dengan serial tipi Lois and Clark: The New Adventures of Superman, Smallville, video games, buku, mainan, dsb.
SUPERMAN AND RELIGION
Meski datang dari background kristen Protestan, Superman sering digambarkan fleksibel dalam kekristenan. Dalam komik “Superman: For Tomorrow” (Superman #209-215) Superman diceritain ngobrol dengan seorang pastor katholik untuk pengakuan dosa, dan konseling dengan seorang pendeta. Dalam “Superman For All Seasons” Clark remaja bertanya pada pendetanya meminta pertolongan dalam pergumulannya karena bingung apa yang harus dia lakukan dengan segala kekuatan uniknya.
Kalo ditanya, “apakah Superman menyembah Tuhan? Apa yang dia minta kalo dia lagi berdoa?”, kira-kira apa jawabanya ya? Elliot S! Maggin, kepala penulis skrip komik Superman dari DC Comis menjawab, “Saya memberi semua karakter yang saya ciptakan agama mereka masing-masing. Itu bagian dari latar cerita. Itu bagian dari proses untuk mengenali karakter dengan baik sebelum menulis ceritanya. Jimmy Olson seorang Kristen Lutheran, Lois Lane Katholik, Lex Luthor beragama Yahudi. Bruce Wayne seorang Episcopalian. Clark Kent, sama seperti keluarga Kent, adalah seorang Methodist. …Saya pikir Superman terlalu rendah hati untuk meminta sesuatu dalam doa, tapi saya pikir dia berdoa secara spontan, terbiasa dan konstan, kayak kalo kita lagi berkata-kata pada diri sendiri or bersenandung ketika lagi mandi”.

From: Mark Millar, “Superman: Red Son”, published 27 April 2003 in Sunday Times in Scotland (http://toothwatch.tripod.com/redson1.html;