Sekitar dua bulan lalu, saya sharing dengan dosen Psikologi saya mengenai hypnosis. Sebenarnya ada dua pakar psikologi, satunya senior saya di radio, pak Rico. Tapi yang melajutkan sharing cuma pak Ongkie. Percakapan kami seperti ini:
Saya : Pak, apa pendapat bapak tentang Hypnosis? Apa yang pak Ongkie tahu menurut sudut pandang seorang theolog dan pakar pendidikan?
Gsja, (melalui pak Budi Setiawan di web SGJA) melarang pemakaian hypnosis.
Tolong dishare ya pak.
Trims.
Gbu.
Ongkie H : Buat saya , hipnosis masuk wilayah abu abu. Dan wilayahnya luas banget. Abu abunya - abu abu banget. Saya selalu berpegang pada ajaran Rs Paulus, Untuk beberapa hal, bukan soal boleh - tidak boleh, tapi tidak ada gunanya....
Saya : Wah? Jawaban pak Ongkie jadi mengingatkanku waktu di kelas terjadi perdebatan tentang euthanasia dan in vitro vertilization. he he he...
Btw, bisa dijelaskan pengertiannya "wilayah abu-abu banget" dan "wilayahnya luas"? Maaf aku bertanya, soalnya sama pak Ongkie, sumbernya lebih terpecaya dibanding beberapa teman pendeta disini yang punya latar belakang sarjana psikologi namun memberikan penjelasan yang jelas-jelas gak jelas... he he he...
Satu lagi, seperti kata Paulus, "bukan soal boleh - tidak boleh, tapi tidak ada gunanya...." Nah... Bagaimana dengan penggunaan Hypnotherapy?
Dari 100 anak muda yang tergantung dengan masalah rokok, sekitar 90% bisa lepas dari rokok mereka melalui hypnotherapyku. Setelah itu, ada beberapa pendeta yang mengatakan aku tidak boleh memakainya... Karena rada bingung, aku bertanya ama pak Ongkie.
Dalam dunia entertain, aku memakai Stage Hypnosis untuk hiburan panggung atau street magic. Bukan Gospel Magic, tapi hanya tujuan membuat orang tertawa saja... Kalau untuk menghadapi anak-anak muda yang bermasalah, aku memakai hypnotherapy. Namun proses persuasinya tetap sama, hypnosis.
Bagaimana tanggapan pak Ongkie...?
Sekali lagi, trims ya.
Gbu.
Ongkie H: Wesley yang baik, Saya tidak ingat apakah di angkatan Wesley kita bicara soal Meditasi atau tidak ? Alkitab menyinggung soal meditasi - merenungkan - to meditate , ( Yunani = Meletao ) yg di perintahkan utk dilakukan. (engga disuruh baca Alkitab loh )
Ternyata ada perbedaan antara meditasi kita : mengisi, memikirkan - kontemplasi Firman Tuhan, Tuhan Yesus, dll dengan meditasi sekuler, dimana terjadi pengosongan pikiran, konsentrasi pada nafas, mengarahkan daya nalar pada satu titik tertentu yang kemudian dibikin lenyap....
Pengosongan pikiran ini merupakan wacana mengapa saya tempatkan hipnose dalam daerah abu abu. Kalau bicara tentang etika Kristiani, 90% dari kesuksesan menolong ketergantungan rokok, tidak berarti bahwa penggunaan hypnoterapi paling benar.
Sama naif nya dengan bilang : Berkat Tuhan artinya kaya raya .
Saya sendiri tak berani sesumbar beri alasan alasan mengapa pengosongan pikiran , atau menjadikan seseorang masuk tingkatan hypnos, merupakan sesuatu yang "abu abu"
Seyogyanya "penyerahan diri" seseorang dilakukan kepada penundukan diri pada RK , dan bukan pada therapist.
Bukankah untuk kebaikan ? - mungkin timbul sanggahan.
Nah kita harus mundur lagi, dengan tanya, kebaikan apa ?
Apakah kebaikan di sini sama dengan kebaikan yang ada di Rom 8 : 28 ?
Yang artinya masuk pengalaman penderitaan - masuk era kesakitan - adversity - ternyata Tuhan aktif kerja untuk kebaikan.
Sekarang belum tahu...tapi penulis Roma itu satu saat bilang SEKARANG ( bukan saat ini tapi satu saat -- dia akan tahu )
Ini adalah bidang yang Wesley pilih untuk jalani. Jadi, pada akhirnya harus ada pemunculan kesadaran / pemilihan dari diri sendiri.
Saya juga bergumul dengan beberapa hal serupa ,dan menyikapinya baik baik.
Makin banyak tanya - terutama dari pelbagai sumber, kamu makin bingung.
Makin banyak baca, tambah bingung.
Pada akhirnya, kamu harus tentukan sikap!
Saya tutup dengan kisah Yunus ya.
Dia mau kabur.
Dia cek, eh ada kapal . ( jaman dulu kapal tidak sesering Air Asia )
kebetulan !
Periksa duit, eh ada duit.
Kebetulan !
Cek availability kamar di dek / kelas.... eh ada
Kebetulan lagi !
Mungkin Yunus bilang : " Lihat tuh, Allah buka semua pintu, kebetulan2 ini membuktikan , bahwa saya berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan....." Padahal , ceritanya gak gitu kan ?
Salam,
p.s Sulap main main kecepatan tangan , persiasi sana persuasi sini, sih hemat saya oke oke saja. Saya sih gak suka pake istilah stage hypnosis.
Saya: Terimakasih untuk sharingnya pak Ongkie. Tenang aja pak, saya masih percaya Roh Kudus lebih dari kepintaran dan akal manusia.
Kalau soal hypnosis, yang aku tahu hypnosis itu tidak mengosongkan pikiran tetapi membuat pikiran menjadi sangat fokus. Aku belajar hypnosis dari literatur dan teman magician saya. Untuk pelajarannya dari Adi Gunawan.
Untuk gospel magic, dari sharing saya dengan Lee Randolph Robertson gospel magician bule tapi fasih bahasa Indonesianya, Om Bing Rahadja (Pendiri Brotherhood of Gospel Magician Indonesia) dengan pak Howard Tika. Dari om Bing, aku dapat masukan yang banyak tentang sulap untuk ilustrasi injil dan penggunaanya untuk penginjilan (Gospel Magic). Dari pak Howard, aku dapat masukan yang sama dengan Om Bing plus tentang hypnosis.
Latar belakang memang membuat jawaban berbeda yaitu boleh dan tidak boleh...
Gospel Magician memang menjadi pilihanku. Tapi bukan berarti aku semena-mena menhipnosis orang. Aku terlalu sesumbar mengatakan bahwa karena hypnotherapiku banyak anak yang telepas dari rokok. Sebanarnya mereka sendiri yang mau (istilahnya self-hypnosis). Menginjil dengan sulap berbeda dengan hipnotis. Dengan gospel magic memang menggunakan persuasi dan metafora. Sama seperti Tuhan Yesus memakai perumpamaan.
Saya mengerti dengan kisah Yunus (yang membuatku tertawa karena ada air asia segala. he he he). Aku akan tetap memakai sulap sebagai metode penyampaian Injil (seperti pdt. Dwi Handoyo, pdt GSJA), dan tetap memberikan pendapat pribadi sebagai bahan pikir dan pertimbangan di blogku namun aku tidak perlu menggunakannya.
Sekali lagi, tenang aja pak, saya masih percaya Roh Kudus lebih dari kepintaran dan akal manusia. Sulap juga tidak bisa menandingi kehebatan kuasa Tuhan. he he he...
Senang bisa ngobrol ama pak Ongkie.
Gbu.
Selerti itulah percakapan kami. Memang masih menjadi kontroversi penggunaan hypnosis, ada yang mengijinkan, ada yang menolak dan ada juga yang co comment. Seperti yang telah disebutkan diatas, "Latar belakang memang membuat jawaban berbeda yaitu boleh dan tidak boleh."
Bagaimana dengan opini kalian?
I Korintus 10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.